Kamis, 25 Februari 2016

EVALUASI DAN PELAPORAN



PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI
Pengertian evaluasi : adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif.
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Definisi evaluasi  dapat diambil dari pendapat beberapa ahli antara lain Soedijanto (1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian  kegiatan mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui efektifitas program pendidikan dan pelatihan. Pada dasarnya pengembangan Sumber Daya Manusia  mempunyai misi memaksimalkan efektivitas pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Pengembangan juga dimaksudkan memberikan fasilitas pegawai melalui pemberian belajar dalam rangka perkembangan dan perubahan pribadinya, dalam hal ini pengembangan SDM meliputi tiga hal yaitu Pelatihan (training), Pendidikan (education) dan Pengembangan (development).
Tujuan evaluasi : Tujuan dan manfaat adalah dua konsepsi yang berbeda yang dapat mengundang perdebatan tentang pengertiannya ditinjau dari segi bahasa (language), istilah teknis (technical or scientific concept), dan tingkat analisis (level of analysis).
Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992), disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit. Berikut dijelaskan beberapa aspek atau cakupan tujuan evaluasi.
1)    Tujuan kegiatan (activity objective)
a)    Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program (keadaan umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
b)    Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
c)    Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat intervensi program/kegiatan penyuluhan
d)    Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
e)    Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
f)     Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.

2)    Tujuan Manajerial (managerial objective)
a)    Memberikan data / informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
b)    Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
c)    Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.
d)    Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

3)    Tujuan Program  (Program objective)
a)    Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
b)    Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
c)    Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait
d)    Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.

            Manfaat Evaluasi :  (a) menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan  (c) penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian.

JENIS-JENIS EVALUASI

1.    Evaluasi penyuluhan pertanian
Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapat diketahui : sejauhmana perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapi petani, efektivitas program penyuluhan pertanian serta seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan kegiatan. Evaluasi Penyuluhan Pertanian juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapa klasifikasi evaluasi  seperti : Evaluasi Formatif dan sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal dan Eksternal, Evaluasi Proses dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif dan Inferensial, Evaluasi Holistik (misal CIPP) dan Analitik, Evaluasi on going, terminal dan ex post evaluation, Evaluasi Teknis dan Ekonomis, Evaluasi Program, Monitoring dan Evaluasi Dampak.
2.    Evaluasi Program Penyuluhan
Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahui hal-hal yang telah dicapai, apakah suatu program dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu kemudian diambil keputusan, apakah suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau bahkan diganti sama sekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu proses pengumpulan informasi melalui pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi, pada dasarnya evaluasi adalah suatu kegiatan yang menguji atau menilai pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu program  dapat dilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya  sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan apabila data yang digunakan  sebagai dasar pertimbangan tersebut benar, akurat dan lengkap.
Jadi evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.

3.    Evaluasi hasil penyuluhan pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah  perubahan perilaku petani (kognitif, afektif, dan psikomotor).
a)    Kognitif :  Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis)
b)    Afektif :Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
c)    Psikomotorik : Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku petani dan keluarganya.

4.    Evaluasi metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan perilaku sasaran.

5.    Evaluasi sarana prasarana
Sarana dan prasarana adalah pendukung penyuluhan pertanian, sangat penting dalam kegiatan penyuluhan pertanian, efektifitas penyuluhan pertanian sebagian tergantung pada alat bantu penyuluh, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana  prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnya mengevaluasi  kesiapan perangkat sarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.
6.    Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan evaluasi dampak penyuluhan
Pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian dapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih  dari pada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan  Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang sistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan analisis informasi  secara sistematik mengenai  perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan, untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya. 
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasi proses (on going evaluation) ini dilaksanakan pada saat kegiatan sedang dilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan:
a)    Tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
b)    Kemungkinan keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
c)    Sejauh mana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
d)    Tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
e)    Tindakan-tindakan lain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan/penentu kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan/penentu kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:
a)    Berdasarkan fakta
b)    Bagian integral dari proses penyuluhan
c)    Berhubungan denganTujuan program penyuluhan
d)    Menggunakan alat ukur yang sahih
e)    Dilakukan terhadap proses dan hasil penyuluhan
f)     Dilakukan terhadap hasil kuantitatif maupun kualitatif.

Karakteristik proses evaluasi:
a)    evaluasi merupakan proses terstruktur
b)    evaluasi didasarkan pada indikator yang dapat diamati
c)    evaluasi menganalisis hal-hal rumit menjadi sederhana
d)    evaluasi menghasilkan informasi yang tidak memihak dan disetujui semua orang dan keputusan yang andal masuk akal.
e)    evaluasi mengeliminir pengaruh pribadi evaluator

TAHAPAN EVALUASI
Langkah-langkah evaluasi pada dasarnya sama yaitu menetapkan obyek, menetapkan data atau informasi yang akan dikumpulkan, cara pengumpulannya, alat/instrumen  yang digunakan, cara mengolah data/informasi serta melaporkan hasil-hasilnya. 
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan sebagai berikut:
a.         Memahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi. Unsur-unsurnya dalam tujuan penyuluhan terdiri dari 4 unsur yaitu : sasaran (S); perubahan perilaku yang dikehendaki (P); materi (M); kondisi/situasi (K) atau dikenal juga dengan audience (A); behaviour (B); condition (C); dan degree (D)
Contoh: petani dapat  melakukan pemupukan padi sawah  sesuai dengan rekomendasi
              S                      P                                M                                           K
b.    Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang dicapai. Indikator-indikatornya meliputi perubahan kognitif, perubahan kemampuan afektif, dan  perubahan psikomotor.
c.    Membuat dan menetapkan alat ukur yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
contoh: Tujuan Penyuluhan pertanian yang diharapkan adalah “Petani dapat melakukan pemupukan padi sawahnya sesuai rekomendasi”, maka ditetapkan indikator, standar, dan kriteria, seperti contoh :
1)    indikator: kecepatan dan ketepatan
2)    standar: kecepatan 5 jam/ha dan ketepatan 100 kg/ha
3)    kriteria:  trampil 5 jam/ha, pupuk 100 kg/ha;  ketrampilan sedang > 5 kg/ha, pupuk 100 kg/ha atau 5 jam/ha, pupuk +  100 kg/ha;  tidak trampil > 5 jam/ha, pupuk < 100 kg/ha

Alat pengukur yang dapat dipakai untuk mengukur data :
1)    pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan (daya mengingat)
2)    pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengertian
3)    pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah
4)    rating scale untuk mengukur ketrampilan atau kegiatan-kegiatan praktek
5)    skala sikap
6)    skala minat.

d.    Menarik sampel (sampling) dan melakukan pengumpulan data
1)    merupakan langkah penting
2)    hindari sampling error, usahakan sample yang representative (mewakili).
Ada beberapa macam cara menarik sampel, tergantung tujuan dan keadaan populasinya, tetapi yang perlu diperhatikan sample hendaknya benar-benar menggambarkan /mewakili populasi yang dievaluasi.

e.      Melakukan analisis dan interpretasi data. Ini merupakan langkah akhir yang menentukan  :
1)    lakukan cleaning data dengan cara editing di lapangan, hapuskan data yang “nyleneh” (out lier)
2)    lakukan coding, pemberian kode untuk memudahkan pada saat memasukan data
3)    lakukan tabulasi (tally, sheet, tabulasi sheet).
Analisis/interpretasi tergantung tujuan dan kesimpulan serta  pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Analisis/interpretasi data dapat dilakukan dengan cara :
1)    presentase
2)    statistik deskriptif
3)    statistik inferensial

Alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan :
1.  Kesahihan (validity)
sahih, bila alat ukur yang digunakan sesuai dengan obyek yang hendak diukur
a.    alat ukur perubahan perilaku sikap, pengetahuan dan ketrampilan
b.    alat ukur harus sahih untuk mengukur ’subyek materi” atau informasi yang disuluhkan.
2.  Keterandalan (reliability)
Kemampuan alat ukur, dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi dan kondisi apapun.
3.  Obyektivitas
alat ukur harus obyektif  kongkrit, jelas, hanya memiliki satu interpretasi untuk menganalisis.
4.  Praktis (practicability)
Mudah digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif untuk menganalisis.
5.  Sederhana (simple)
Tidak terlalu rumit/kompleks sehingga mudah di mengerti.
Alat pengukur evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian dapat berupa:
1.  Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan : Pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau tidak mengetahui dengan seperangkat pertanyaan yang cukup pendek,
Contoh: Sebutkan jenis-jenis pupuk untuk padi!
2.  Pertanyaan untuk mengukur pengertian : Pengertian lebih luas atau mendalam dari pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.
Contoh: terangkan atau jelaskan pupuk urea untuk padi!
3.  Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah : Pertanyaan untuk mengukur kemampuan lebih mendalam dibanding pengertian atau pengetahuan penerapan prinsip-prinsip yang telah dikuasai, dapat menggunakan pengertian-pengertian sendiri contoh ada prinsip bahwa pemupukan urea jika tidak masuk dalam tanah, maka unsur N akan hilang, tidak terserap tanaman.
Dari prinsip ini, penerapannya pada saat melakukan pemupukan urea harus masuk dalam tanah agar efisien. Contoh penerapan prinsip-prinsip dalam situasi nyata jadi untuk memecahkan masalah harus menguasai :  penguasaan pengetahuan à  penguasaan pengertian à pemecahan masalah .
     Contoh rekomendasi pemupukan padi sawah:  urea 200 kg dan TSP 100 kg/ha
Jika petani A memiliki sawah 0,5 ha. Kemudian jika yang tersedia pupuk ZA dan SP-36 berapa yang diberikan untuk padi sawah untuk seluas 0,5 ha tersebut.
Untuk dapat menghitung kebutuhan pupuknya, maka si A harus menguasai:
a)    kandungan  hara unsur Urea, TSP, SP-36
b)    kegunaan pupuk
c)    akibat kelebihan pupuk
d)    pemupukan berimbang
e)    cara menghitung kebutuhan pupuk

4.Skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan, dimensi ketrampilan:
a)    kekuatan
b)    kecepatan
c)    ketepatan
d)    keseimbangan
e)    keharmonisan.
contoh :  petani terampil mengendalikan H/P dengan menggunakan penyemprot gendong trampil menggunakan, dimensinya kecepatan, kemudian menetapkan standar dan kriterianya.
Kecepatan: hektar/hari à dimensi kecepatan
a) standar = 3 ha/hari
b) kriteria = a 3 ha/hari = baik atau trampil  b 2 s/d 2,9 ha/hari = sedang
c) kurang dari 2 ha/hari = kurang baik/kurang trampil
Jadi untuk mengukur skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan harus melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan dimensi dari ketrampilan yang akan diukur, terdiri dari 1 dimensi atau lebih
b.  menetapkan standar dari tiap dimensi yang telah ditentukan
c.  membuat kriteria dari tiap dimensi yang telah ditentukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

5.  Skala sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderungan untuk berbuat
à  jika sudah berbuat menjadi perilaku (Behavior)
à  merupakan manifestasi dari perilaku
Evaluasi terhadap sikap petani apakah menerima inovasi atau menolaknya ini berhubungan dengan strategi penyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:

a. Skala likert :
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang, tentang inovasi pertanian yang direkomendasikan. Inovasi pertanian yang akan dievaluasi dijabarkan menjadi unsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat diukur, dan dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen.
Jawaban responden merupakan gradasi yang bergerak sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa kata-kata antara lain:
a.    sangat setuju
b.    setuju
c.    ragu-ragu
d.    tidak setuju
e.    sangat tidak setuju
atau
a.      sering kali
b.     sering
c.     kadang-kadang]
d.     hampir tidak pernah
e.    tidak pernah

atau

a.        sangat positif
b.        positif
c.        netral
d.        negatif
e.        sangat negatif
atau
a.      baik sekali
b.      baik
c.       cukup
d.      jelek
e.      jelek sekali

Untuk analisis dapat diberi skor: 5 , 4 , 3, 2 , 1
catatan: besarnya skor tergantung pernyataan atau pertanyaan apakah mendukung (favorable) atau  tidak mendukung (un favorable)
Contoh : Check list
No
Pertanyaan/
pernyataan
Jawaban responden
SS
S
R
TS
STS
5
4
3
2
1
1
Bagaimakah pendapat bapak tentang penggunaan urea Tablet





2
Urea tablet memudahkan pemupukan





3
Penggunaan urea tablet meningkatkan produksi





4
Penggunaan urea tablet menghemat tenaga kerja






Misal:
Evaluasi terhadap 100 responden dengan hasil jawaban  :
25  orang jawaban SS (sangat setuju)
40  orang jawaban S (setuju)
5    orang jawaban R (Ragu-ragu)
20  orang jawaban TS (Tidak setuju)
10 orang jawaban STS (sangat tidak setuju)
Maka jumlah skor:

25 x 5 = 125
40 x 4 = 160
5 x 3   = 15
20 x 2 = 40
10 x 1 = 10

Jumlah 350
Jumlah tertinggi = 100 x 5 = 500
Jumlah terendah = 100 x 1 = 100

Jadi tingkat persetujuan petani terhadap inovasi baru (misal urea tablet) adalah: 350/500 x 100% = 70 % atau dengan garis kontinum adalah
                            !                       !                       !                   !               !             !            !
                         0         100          200              300                              400        500
                                    STS         TS                  R                    S            SS
                                                                                      350
Jadi dari 100 responden, maka skor yang diperoleh 350, maka terletak di daerah setuju.
Selanjutnya, apabila ingin mengetahui %  berdasarkan pada berapa responden maka diperoleh :
a.    25 % menyatakan SS
b.    40 % menyatakan S
c.    5 %   menyatakan R
d.    20 % menyatakan TS
e.    10 % menyatakan STS

Dapat juga dengan bentuk pilihan ganda (cheklist)
Contoh :
 Penggunaan pupuk urea tablet yang beru, akan anda terpkan pada padi sawah (dalam kelompok tani:
a.   STS        d.    S
b.   TS           e.    SS
c.   R
Catatan: Bentuk ini keuntungannya pertanyaan atau pernyataan akan dibaca semua. Sedangkan kekurangannya bentuk tidak menarik boros kertas.

b.         Skala gutman
Skala gutman dikenal dengan skala yang bersifat sangat ekstrim. Kelebihan dari penggunaan skala ini diperoleh jawaban responden secara tegas yaitu dapat berupa
-   ya atau tidak ; benar atau salah; positif atau negatif

c.         Semantik diffferential
Skala tersusun dalam garis kontimum, dengan jawaban positif di sebelah kiri dan negatif di sebelah kanan, Contoh berikan nilai gaya kepeminpinan ketua kelompok tani anda.
1.                   bersahabat  :  5  4  3  2  1 : tidak bersahabat
2.                   tepat janji    :  5  4  3  2  1 : ingkar janji
3.                   sabar           :  5  4  3  2  1 : pemarah atau emosional
4.                   konsisten    :  5  4  3  2  1 : in konsisten
5.                   jujur             :  5  4  3  2  1 : tidak jujur
-            Skala  semantik defferential, untuk mengukur sikap atau karakter tertentu yang dimiliki seseorang terhadap obyek tertentu
-            responden dapat memberikan jawaban pada rentang  positif atau negatif tergantung persepsi mereka terhadap hal yang dinilai.


d. Skala Nilai/Rating scale
 Data diperoleh kuatitatif,  responden langsung menjawab/memilih satu angka dari alternatif yang ada.
Contoh: Setelah mengikuti pelatihan PHT, seberapa jauh pemahaman    responden tentang Prinsip-prinsip PHT.
No.
Prinsip PHT
Tingkat Pemahaman
Keterangan
1
2
3
4
1
Budidaya tanaman sehat




1 : bila kurang memahami
1  : bila cukup memahami
2  : bila memahami
3  : bila sangat memahami
2
Pelestarian musuh alami




3
Pengamatan Ekosistem




4
Petani ahli PHT




5
Dan seterusnya....






6.    Skala Minat
Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk menyukai sesuatu hal, dibandingkan dengan hal yang lain, misal: petani lebih berminat menanam padi IR 64 dibanding IR 36.

Minat dapat diukur , karena minat dapat diekspresikan /dimanifestasikan, petani berminat menanam padi IR 64 , maka ia akan berusaha aktif mencari benih tersebut.
Contoh skala minat :
Berikan tanda X pada kegiatan penyuluhan pertanian yang anda sukai :
a)    Widyawisata
b)    Diskusi kelompok
c)    Demonstrasi
d)    Kursus/seminar
e)    Field day

Skala minat dapat berupa:
a.   Cheek list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih hal/kegiatanyang mereka sukai
b.   Rangking/peringkat, yaitu meminta mereka menyususn rangking tentang kegiatan yang akan dievaluasi dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
Contoh tulis kegiatan penyuluhan pertanian  yang paling disukai sampai yang tidak disukai:
- Paling disukai (1) .......,            2.........;    3..........;  4..........; 5.........., dan Paling tidak disukai   6..........dstnya

c.    Ratio scale/Skala banding
      Yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai
           Contoh:     SS       : sangat disukai
                             S          : disukai
                             B          : Biasa saja
                             TS       : Tidak disukai
                             ST       : Sangat tidak disukai

No.
Materi penyuluhan
SS
S
B
TS
ST
1.
Serangan hama





2.
Serangga Musuh alami





3.
Tikus





4.
Gulma





5.
Ekosistem












d.   Free Response Tecnique (FRT)
FRT yaitu alat ukur untuk mendapatkan pendapat petani  (jawaban uraian/essay).
      Contoh:  Dari semua materi yang telah anda pelajari dalam penyuluhan, materi mana yang yang anda sukai , jelaskan dan apa alasannya.
à FRT ini paling mudah dibuat, tapi paling sulit dibuat tabulasi.



7.        Tingkat Adopsi
Adopsi merupakan tingkat kemampuan ahli , dan ini yang kita tuntut/target kita dalam penyuluhan pertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan penyuluhan. Penyuluhan sasarannya sampai pada mengadopsi ,yaitu menerapkan inovasi yang disuluhkan, artinya petani secara tetap melaksanakan /mempratekkan inovasi yang disuluhkan terseburt.
Contoh :
Apakah saudara melakukan pemupukan berimbang pada tanaman padi saudara ?
a) selalu       b) kadang-kadang      c) tidak pernah
Responden yang selalu melakukan pemupukan berimbang pada tanaman padinya, menunjukan tingkat adopsi yang lebih tinggi (tentunya setelah dicek kebenarannya di lapangan.

PELAPORAN

          Pengertian : Penyampaian informasi dari petugas/pejabat tertentu kepada petugas/pejabat tertentu dalam suatu sistem administrasi. Laporan berisi fakta dan atau data mengenai penelitian, pengamatan percobaan, pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi sebuah informasi untuk disampaikan kepada pihak tertentu atau pejabat tertentu.
Fungsi laporan : Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan penelitian, pengamatan percobaan, untuk dirinya kepada seseorang yang memiliki fungsi kontrol atas kegiatan yang dilakukan. Laporan bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal), bila laporan ditulis oleh petugas yang posisinya memiliki kesejajaran dengan pembacanya.
Atas  uraian mengenai fungsi pelaporan diatas, maka fungsi pelaporan adalah :
1). Sebagai fungsi informatif : yaitu sebuah laporan bisa sebagai sumber informasi bagi pembacanya;
2). Sebagai fungsi pertanggung jawaban : yaitu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan/atasannya, atas tugas yang harus atau yang telah dilaksanakan;
3). Sebagai fungsi pengawasan : yaitu dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahannya serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung;
4). Fungsi pengambilan keputusan : yaitu laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan  sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan 
Pada prinsipnya, penulisan laporan evaluasi tidak berbeda dengan penulisan laporan penelitian pada umumnya, baik dalam sistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa serta tatatulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami karena para pembaca laporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.

Prinsip penulisan pelaporan : Karena laporan dapat digunakan sebagai alat komunikasi, akan menjadi sebuah komunikasi yang efektif bila pelaporan dapat memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a). Harus lengkap, artinya data dan fakta dalam laporan haruslah lengkap;
b). Harus jelas, artinya jelas, bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang untuk ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda, dengan kata lain interprestasi harus sama dan ini berlaku untuk semua pembaca informasi dalam sebuah pelaporan;
c). Harus benar/ akurat, artinya bahwa sebuah pelaporan dengan data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca untuk membuat suatu keputusan yang salah, Jadi kebenaran dan keakuratan pelaporan sangat diperlukan;
d). Harus sistematis, artinya laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan sistem pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur-unsur bahasa;
e). Objektif, artinya penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya, harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu;
f). Tepat waktu, artinya ketepatan waktu penyampaian laporan mutlak diperlukan, karena keterlambatan pelaporan bisa mengakibatkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan;

Format pelaporan : Format Laporan Evaluasi dalam prakteknya dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan dari evaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.  Kata pengantar, daftar isi, pengesahan laporan
2.  Pendahuluan, yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas mengenai
a)   Latar belakang atau alasan dilakukannya evaluasi, sasaran/obyek evaluasi
b)   Rumusan masalah dan tujuan evaluasi
c)   Kegunaan evaluasi.
3.  Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.
4.  Indikator dan parameter, serta pengukurannya…………..……………
5.  Rancangan evaluasi yang mencakup:
a)        Populasi dan sample, berikut penjelasan tenik penarikan sample
b)        Rincian data yang dikumpulkan
c)         Tehnik pengumpulan data
d)         Instrumen evaluasi (biasa disampaikan dalam bentuk lampiran)
e)         Uji ketepatan dan ketelitian instrumen evaluasi
f)          Analisis data.
6.      Gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dievaluasi
7.      Hasil-hasil evaluasi  dan Pembahasan : tampilan dalam bentuk grafik , gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan dari hasil  temuan-temuan /fakta/data , dan diberi kan penjelasan artinya dan pembahasan secukupnya
8.      Kesimpulan dan saran-saran/rekomendasi.
9.      Daftar pustaka
10.   Lampiran-lampiran.






  
DAFTAR PUSTAKA

A.W Van den Ban dan Hawkins (2003) Penyuluhan Pertanian, cetakan ke 6 Kanisius, Yogyakarta.
Dendiatama, (2011), Pelaporan, dendiatama.blogspot.com/.../pengertian-dari-laporan-laporan. Diakses, 1 April 2012
Fernandes, H.J.X (1984) Evaluation of education programs. National Education Planing Evaluaion and Curiculum Development. Jakarta.
Isaac Stepen & Michael (1984) Hand book in Reasearch and Evaluastion Second edition Edits Publishers Sandiego California 92107.
Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta.
Mardikanto. T, 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Dephut kerjasama dengan Fakultas Pertanian UNS, Surakarta.

1 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
    Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.

    BalasHapus