PENGERTIAN,
TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI
Pengertian evaluasi : adalah suatu
proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak
kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara
sistematik dan obyektif.
Evaluasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Evaluasi adalah proses
mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat
untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Definisi evaluasi dapat diambil dari pendapat beberapa ahli
antara lain Soedijanto (1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang
terdiri dari urutan rangkaian kegiatan
mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data yang
sistematis untuk mengetahui efektifitas program pendidikan dan pelatihan. Pada
dasarnya pengembangan Sumber Daya Manusia
mempunyai misi memaksimalkan efektivitas pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Pengembangan juga dimaksudkan
memberikan fasilitas pegawai melalui pemberian belajar dalam rangka
perkembangan dan perubahan pribadinya, dalam hal ini pengembangan SDM meliputi
tiga hal yaitu Pelatihan (training),
Pendidikan (education) dan
Pengembangan (development).
Tujuan evaluasi : Tujuan dan manfaat adalah dua
konsepsi yang berbeda yang dapat mengundang perdebatan tentang pengertiannya
ditinjau dari segi bahasa (language),
istilah teknis (technical or scientific
concept), dan tingkat analisis (level
of analysis).
Dalam tulisan ini
tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO,
1984, dalam Werimon A., 1992),
disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit. Berikut dijelaskan beberapa
aspek atau cakupan tujuan evaluasi.
1)
Tujuan kegiatan (activity
objective)
a)
Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program
(keadaan umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan
minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
b)
Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
c)
Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai
akibat intervensi program/kegiatan penyuluhan
d)
Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian
tujuan program.
e)
Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam
perencanaan dan pelaksanaan program.
f)
Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.
2)
Tujuan Manajerial (managerial objective)
a)
Memberikan data / informasi sebagai dasar pertimbangan
untuk pengambilan keputusan.
b)
Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
c)
Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake
holder.
d)
Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja
lebih baik.
3)
Tujuan
Program (Program objective)
a)
Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program
selain untuk memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa
perlu dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
b)
Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
c)
Telah terjadi perubahan struktur dan program dari
lembaga-lembaga terkait
d)
Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan
dari masyarakat.
Manfaat Evaluasi : (a) menentukan tingkat perubahan perilaku
petani setelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program, sarana,
prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan (c) penyempurnaan kebijakan penyuluhan
pertanian.
JENIS-JENIS EVALUASI
1.
Evaluasi
penyuluhan pertanian
Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusun
pertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapat
diketahui : sejauhmana perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapi
petani, efektivitas program penyuluhan pertanian serta seberapa jauh pemahaman
masalah dan penyempurnaan kegiatan. Evaluasi Penyuluhan Pertanian juga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapa klasifikasi
evaluasi seperti : Evaluasi Formatif dan
sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal dan Eksternal,
Evaluasi Proses dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif dan Inferensial,
Evaluasi Holistik (misal CIPP) dan Analitik, Evaluasi on going, terminal dan ex
post evaluation, Evaluasi Teknis dan Ekonomis, Evaluasi Program, Monitoring dan
Evaluasi Dampak.
2.
Evaluasi
Program Penyuluhan
Evaluasi yang
dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan
telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan.
Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahui hal-hal yang telah dicapai,
apakah suatu program dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan
hasil evaluasi itu kemudian diambil keputusan, apakah suatu program akan
diteruskan, atau direvisi, atau bahkan diganti sama sekali. Hal ini didasarkan
pada pengertian evaluasi, yaitu suatu proses pengumpulan informasi melalui
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tertentu untuk mengambil suatu
keputusan. Jadi, pada dasarnya evaluasi adalah suatu kegiatan yang menguji atau
menilai pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan
pengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Dengan melalui
evaluasi suatu program dapat dilakukan
secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara
cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya sehingga penentuan kebijakan akan tepat,
dengan catatan apabila data yang digunakan
sebagai dasar pertimbangan tersebut benar, akurat dan lengkap.
Jadi evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.
3.
Evaluasi
hasil penyuluhan pertanian
Tujuan penyuluhan
pertanian adalah perubahan perilaku
petani (kognitif, afektif, dan psikomotor).
a) Kognitif
: Kemampuan mengembangkan intelegensia
(pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis)
b) Afektif
:Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
c) Psikomotorik
: Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan dan
keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian
adalah mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa
perubahan perilaku petani dan keluarganya.
4.
Evaluasi metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan
pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan
perilaku sasaran.
5.
Evaluasi sarana prasarana
Sarana dan prasarana adalah pendukung
penyuluhan pertanian, sangat penting dalam kegiatan penyuluhan pertanian,
efektifitas penyuluhan pertanian sebagian tergantung pada alat bantu penyuluh,
perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana
prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnya
mengevaluasi kesiapan perangkat
sarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.
6.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan
evaluasi dampak penyuluhan
Pelaksanaan evaluasi penyuluhan
pertanian dapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih
sahih dari pada evaluasi dengan
menggunakan cara tunggal. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang
sistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui
pengumpulan dan analisis informasi
secara sistematik mengenai perencanaan, pelaksanaan, hasil
dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk
menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan,
untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
pada perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya.
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasi
proses (on going evaluation) ini dilaksanakan pada saat kegiatan sedang
dilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan:
a) Tingkat
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
b) Kemungkinan
keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
c) Sejauh
mana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
d) Tindakan
korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan
e) Tindakan-tindakan
lain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan
kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan/penentu kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan
penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan
penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan/penentu
kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan atas
pelaksanaan kegiatan.
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:
a) Berdasarkan
fakta
b) Bagian
integral dari proses penyuluhan
c) Berhubungan
denganTujuan program penyuluhan
d)
Menggunakan alat ukur yang sahih
e) Dilakukan
terhadap proses dan hasil penyuluhan
f) Dilakukan
terhadap hasil kuantitatif maupun kualitatif.
Karakteristik proses evaluasi:
a)
evaluasi merupakan
proses terstruktur
b)
evaluasi
didasarkan pada indikator yang dapat diamati
c)
evaluasi
menganalisis hal-hal rumit menjadi sederhana
d)
evaluasi
menghasilkan informasi yang tidak memihak dan disetujui semua orang dan
keputusan yang andal masuk akal.
e)
evaluasi
mengeliminir pengaruh pribadi evaluator
TAHAPAN EVALUASI
Langkah-langkah
evaluasi pada dasarnya sama yaitu menetapkan obyek, menetapkan data atau
informasi yang akan dikumpulkan, cara pengumpulannya, alat/instrumen yang digunakan, cara mengolah data/informasi
serta melaporkan hasil-hasilnya.
Langkah-langkah
evaluasi yang dilakukan sebagai berikut:
a.
Memahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi. Unsur-unsurnya dalam tujuan penyuluhan terdiri dari 4
unsur yaitu : sasaran (S); perubahan perilaku yang dikehendaki (P); materi
(M); kondisi/situasi (K) atau dikenal juga dengan audience (A); behaviour (B);
condition (C); dan degree (D)
Contoh:
petani dapat melakukan pemupukan padi
sawah sesuai dengan rekomendasi
S P M K
b.
Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang dicapai. Indikator-indikatornya
meliputi perubahan kognitif, perubahan
kemampuan afektif, dan perubahan psikomotor.
c. Membuat dan menetapkan alat ukur
yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
contoh:
Tujuan Penyuluhan pertanian yang diharapkan adalah “Petani dapat melakukan
pemupukan padi sawahnya sesuai rekomendasi”, maka ditetapkan indikator,
standar, dan kriteria, seperti contoh :
1) indikator:
kecepatan dan ketepatan
2) standar:
kecepatan 5 jam/ha dan ketepatan 100 kg/ha
3) kriteria: trampil 5 jam/ha, pupuk 100 kg/ha; ketrampilan sedang > 5 kg/ha, pupuk 100
kg/ha atau 5 jam/ha, pupuk + 100 kg/ha; tidak trampil > 5 jam/ha, pupuk < 100
kg/ha
Alat pengukur yang
dapat dipakai untuk mengukur data :
1) pertanyaan-pertanyaan
untuk mengukur pengetahuan (daya mengingat)
2) pertanyaan-pertanyaan
untuk mengukur pengertian
3) pertanyaan-pertanyaan
untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah
4) rating
scale untuk mengukur ketrampilan atau kegiatan-kegiatan praktek
5) skala
sikap
6) skala
minat.
d.
Menarik sampel (sampling) dan melakukan pengumpulan
data
1) merupakan
langkah penting
2) hindari
sampling error, usahakan sample yang
representative (mewakili).
Ada beberapa macam cara menarik
sampel, tergantung tujuan dan keadaan populasinya, tetapi yang perlu
diperhatikan sample hendaknya benar-benar menggambarkan /mewakili populasi yang
dievaluasi.
e. Melakukan
analisis dan interpretasi data. Ini merupakan
langkah akhir yang menentukan :
1) lakukan
cleaning data dengan cara editing di lapangan, hapuskan data yang “nyleneh” (out
lier)
2) lakukan
coding, pemberian kode untuk memudahkan pada saat memasukan data
3) lakukan
tabulasi (tally, sheet, tabulasi sheet).
Analisis/interpretasi
tergantung tujuan dan kesimpulan serta
pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Analisis/interpretasi data
dapat dilakukan dengan cara :
1) presentase
2) statistik
deskriptif
3) statistik
inferensial
Alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan :
1. Kesahihan (validity)
sahih,
bila alat ukur yang digunakan sesuai dengan obyek yang hendak diukur
a. alat
ukur perubahan perilaku sikap, pengetahuan dan ketrampilan
b. alat
ukur harus sahih untuk mengukur ’subyek materi” atau informasi yang disuluhkan.
2. Keterandalan (reliability)
Kemampuan
alat ukur, dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam
situasi dan kondisi apapun.
3. Obyektivitas
alat
ukur harus obyektif kongkrit, jelas,
hanya memiliki satu interpretasi untuk menganalisis.
4. Praktis (practicability)
Mudah
digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif untuk
menganalisis.
5. Sederhana (simple)
Tidak terlalu rumit/kompleks sehingga mudah di mengerti.
Alat pengukur evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian dapat berupa:
1. Pertanyaan
untuk mengukur pengetahuan : Pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan
mengetahui atau tidak mengetahui dengan seperangkat pertanyaan yang cukup
pendek,
Contoh:
Sebutkan jenis-jenis pupuk untuk padi!
2. Pertanyaan
untuk mengukur pengertian : Pengertian lebih luas atau mendalam dari
pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.
Contoh:
terangkan atau jelaskan pupuk urea untuk padi!
3. Pertanyaan
untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah : Pertanyaan untuk mengukur
kemampuan lebih mendalam dibanding pengertian atau pengetahuan penerapan
prinsip-prinsip yang telah dikuasai, dapat menggunakan pengertian-pengertian
sendiri contoh ada prinsip bahwa pemupukan urea jika tidak masuk dalam tanah,
maka unsur N akan hilang, tidak terserap tanaman.
Dari
prinsip ini, penerapannya pada saat melakukan pemupukan urea harus masuk dalam
tanah agar efisien. Contoh penerapan prinsip-prinsip dalam situasi nyata jadi
untuk memecahkan masalah harus menguasai :
penguasaan pengetahuan à penguasaan pengertian à pemecahan masalah .
Contoh rekomendasi pemupukan padi
sawah: urea 200 kg dan TSP 100 kg/ha
Jika
petani A memiliki sawah 0,5 ha. Kemudian jika yang tersedia pupuk ZA dan SP-36
berapa yang diberikan untuk padi sawah untuk seluas 0,5 ha tersebut.
Untuk
dapat menghitung kebutuhan pupuknya, maka si A harus menguasai:
a) kandungan hara unsur Urea, TSP, SP-36
b) kegunaan
pupuk
c) akibat
kelebihan pupuk
d) pemupukan
berimbang
e) cara
menghitung kebutuhan pupuk
4.Skala
nilai atau rating scale untuk
mengukur ketrampilan, dimensi ketrampilan:
a) kekuatan
b) kecepatan
c) ketepatan
d) keseimbangan
e) keharmonisan.
contoh
: petani terampil mengendalikan H/P
dengan menggunakan penyemprot gendong trampil menggunakan, dimensinya
kecepatan, kemudian menetapkan standar dan kriterianya.
Kecepatan:
hektar/hari à
dimensi kecepatan
a) standar
= 3 ha/hari
b) kriteria
= a 3 ha/hari = baik atau trampil b 2
s/d 2,9 ha/hari = sedang
c) kurang
dari 2 ha/hari = kurang baik/kurang trampil
Jadi
untuk mengukur skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan harus
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan
dimensi dari ketrampilan yang akan diukur, terdiri dari 1 dimensi atau lebih
b. menetapkan standar dari tiap dimensi yang
telah ditentukan
c. membuat kriteria dari tiap dimensi yang telah
ditentukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
5. Skala sikap
Sikap
(attitude) adalah kecenderungan untuk
berbuat
à jika sudah berbuat menjadi perilaku
(Behavior)
à merupakan manifestasi dari perilaku
Evaluasi
terhadap sikap petani apakah menerima inovasi atau menolaknya ini berhubungan
dengan strategi penyuluhan pertanian.
Alat
ukur untuk mengukur sikap antara lain:
a. Skala likert :
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau
sekelompok orang, tentang inovasi pertanian yang direkomendasikan. Inovasi
pertanian yang akan dievaluasi dijabarkan menjadi unsur-unsur.
Komponen-komponen yang dapat diukur, dan dijadikan titik tolak untuk menyusun
instrumen.
Jawaban
responden merupakan gradasi yang bergerak sangat positif sampai sangat negatif
dapat berupa kata-kata antara lain:
a. sangat setuju
b. setuju
c. ragu-ragu
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju
|
atau
|
a. sering kali
b. sering
c. kadang-kadang]
d. hampir tidak pernah
e. tidak pernah
|
|
atau
|
|
a.
sangat
positif
b.
positif
c.
netral
d.
negatif
e.
sangat
negatif
|
atau
|
a. baik sekali
b. baik
c. cukup
d. jelek
e. jelek sekali
|
Untuk
analisis dapat diberi skor: 5 , 4 , 3, 2 , 1
catatan:
besarnya skor tergantung pernyataan atau pertanyaan apakah mendukung (favorable) atau tidak mendukung (un favorable)
Contoh
: Check list
No
|
Pertanyaan/
pernyataan
|
Jawaban responden
|
||||
SS
|
S
|
R
|
TS
|
STS
|
||
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
Bagaimakah
pendapat bapak tentang penggunaan urea Tablet
|
|
|
|
|
|
2
|
Urea
tablet memudahkan pemupukan
|
|
|
|
|
|
3
|
Penggunaan
urea tablet meningkatkan produksi
|
|
|
|
|
|
4
|
Penggunaan
urea tablet menghemat tenaga kerja
|
|
|
|
|
|
Misal:
Evaluasi terhadap
100 responden dengan hasil jawaban :
25 orang jawaban SS (sangat setuju)
40 orang jawaban S (setuju)
5 orang jawaban R (Ragu-ragu)
20 orang jawaban TS (Tidak setuju)
10 orang jawaban STS (sangat tidak setuju)
|
Maka
jumlah skor:
|
25 x 5 = 125
40 x 4 = 160
5 x 3 = 15
20 x 2 = 40
10 x 1 = 10
|
Jumlah 350
|
||
Jumlah
tertinggi = 100 x 5 = 500
|
||
Jumlah
terendah = 100 x 1 = 100
|
Jadi tingkat persetujuan petani
terhadap inovasi baru
(misal urea tablet) adalah: 350/500 x 100% = 70 % atau dengan garis kontinum adalah
! !
! !
! ! !
0 100 200 300 400
500
STS
TS R S SS
350
Jadi dari 100 responden, maka skor
yang diperoleh 350, maka terletak di daerah setuju.
Selanjutnya, apabila ingin mengetahui
% berdasarkan pada berapa responden maka
diperoleh :
a. 25
% menyatakan SS
b. 40
% menyatakan S
c. 5
% menyatakan R
d. 20
% menyatakan TS
e. 10
% menyatakan STS
Dapat juga dengan bentuk pilihan
ganda (cheklist)
Contoh :
Penggunaan pupuk
urea tablet yang beru, akan anda terpkan pada padi sawah (dalam kelompok tani:
a. STS
d. S
b. TS e.
SS
c. R
Catatan:
Bentuk ini keuntungannya pertanyaan atau pernyataan akan dibaca semua.
Sedangkan kekurangannya bentuk tidak menarik boros kertas.
b.
Skala gutman
Skala
gutman dikenal dengan skala yang bersifat sangat ekstrim. Kelebihan dari
penggunaan skala ini diperoleh jawaban responden secara tegas yaitu dapat
berupa
- ya
atau tidak ; benar atau salah; positif atau negatif
c.
Semantik diffferential
Skala
tersusun dalam garis kontimum, dengan jawaban positif di sebelah kiri dan negatif di sebelah
kanan, Contoh berikan nilai gaya kepeminpinan ketua kelompok tani anda.
1.
bersahabat : 5 4
3 2 1 : tidak bersahabat
2.
tepat janji : 5 4
3 2 1 : ingkar janji
3.
sabar : 5
4 3 2 1 :
pemarah atau emosional
4.
konsisten : 5 4
3 2 1 : in konsisten
5.
jujur : 5 4
3 2 1 : tidak jujur
-
Skala
semantik defferential, untuk mengukur sikap atau karakter tertentu yang dimiliki seseorang terhadap
obyek tertentu
-
responden dapat memberikan jawaban
pada rentang positif atau negatif
tergantung persepsi mereka terhadap hal yang dinilai.
d. Skala Nilai/Rating scale
Data diperoleh
kuatitatif, responden langsung
menjawab/memilih satu angka dari alternatif yang ada.
Contoh: Setelah mengikuti pelatihan
PHT, seberapa jauh pemahaman responden
tentang Prinsip-prinsip PHT.
No.
|
Prinsip PHT
|
Tingkat Pemahaman
|
Keterangan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Budidaya tanaman sehat
|
|
|
|
|
1
: bila kurang memahami
1 : bila cukup memahami
2 : bila memahami
3 : bila sangat memahami
|
2
|
Pelestarian musuh alami
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengamatan Ekosistem
|
|
|
|
|
|
4
|
Petani ahli PHT
|
|
|
|
|
|
5
|
Dan seterusnya....
|
|
|
|
|
|
6. Skala Minat
Minat merupakan
kecenderungan seseorang untuk menyukai sesuatu hal, dibandingkan dengan hal
yang lain, misal: petani lebih berminat menanam padi IR 64 dibanding IR 36.
Minat
dapat diukur , karena minat dapat diekspresikan /dimanifestasikan, petani
berminat menanam padi IR 64 , maka ia akan berusaha aktif mencari benih tersebut.
Contoh skala minat :
Berikan tanda X pada kegiatan
penyuluhan pertanian yang anda sukai :
a) Widyawisata
b) Diskusi
kelompok
c) Demonstrasi
d) Kursus/seminar
e)
Field
day
Skala minat dapat berupa:
a. Cheek
list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih hal/kegiatanyang mereka sukai
b. Rangking/peringkat,
yaitu meminta mereka menyususn rangking tentang kegiatan yang akan dievaluasi
dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
Contoh tulis
kegiatan penyuluhan pertanian yang
paling disukai sampai yang tidak disukai:
- Paling disukai (1)
......., 2.........; 3..........; 4..........; 5.........., dan Paling tidak
disukai 6..........dstnya
c. Ratio scale/Skala banding
Yang paling disukai sampai yang
paling tidak disukai
Contoh: SS : sangat disukai
S : disukai
B : Biasa saja
TS : Tidak disukai
ST : Sangat tidak disukai
No.
|
Materi penyuluhan
|
SS
|
S
|
B
|
TS
|
ST
|
1.
|
Serangan
hama
|
|
|
|
|
|
2.
|
Serangga
Musuh alami
|
|
|
|
|
|
3.
|
Tikus
|
|
|
|
|
|
4.
|
Gulma
|
|
|
|
|
|
5.
|
Ekosistem
|
|
|
|
|
|
d.
Free Response
Tecnique (FRT)
FRT yaitu alat ukur untuk mendapatkan
pendapat petani (jawaban uraian/essay).
Contoh: Dari semua materi yang
telah anda pelajari dalam penyuluhan, materi mana yang yang anda sukai ,
jelaskan dan apa alasannya.
à
FRT ini paling mudah dibuat, tapi paling sulit dibuat tabulasi.
7.
Tingkat Adopsi
Adopsi merupakan
tingkat kemampuan ahli , dan ini yang kita tuntut/target kita dalam penyuluhan
pertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan penyuluhan. Penyuluhan
sasarannya sampai pada mengadopsi ,yaitu menerapkan inovasi yang disuluhkan,
artinya petani secara tetap melaksanakan /mempratekkan inovasi yang disuluhkan
terseburt.
Contoh :
Apakah saudara
melakukan pemupukan berimbang pada tanaman padi saudara ?
a) selalu b) kadang-kadang c) tidak
pernah
Responden
yang selalu melakukan pemupukan berimbang pada tanaman padinya, menunjukan
tingkat adopsi yang lebih tinggi (tentunya setelah dicek kebenarannya di
lapangan.
PELAPORAN
Pengertian : Penyampaian informasi dari petugas/pejabat tertentu kepada
petugas/pejabat tertentu dalam suatu sistem administrasi. Laporan berisi fakta dan atau data mengenai penelitian,
pengamatan percobaan, pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi sebuah
informasi untuk disampaikan kepada pihak tertentu atau pejabat tertentu.
Fungsi laporan
: Penyampaian laporan biasanya
dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan penelitian, pengamatan
percobaan, untuk dirinya kepada seseorang yang memiliki fungsi kontrol atas
kegiatan yang dilakukan. Laporan bisa bersifat koordinatif (komunikasi
horizontal), bila laporan ditulis oleh petugas yang posisinya memiliki
kesejajaran dengan pembacanya.
Atas uraian mengenai fungsi
pelaporan diatas, maka fungsi
pelaporan adalah :
1). Sebagai fungsi
informatif : yaitu sebuah laporan bisa sebagai sumber informasi bagi
pembacanya;
2). Sebagai fungsi
pertanggung jawaban : yaitu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca
laporan/atasannya, atas tugas yang harus atau yang telah dilaksanakan;
3). Sebagai fungsi
pengawasan : yaitu dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi
bawahannya serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung;
4). Fungsi
pengambilan keputusan : yaitu laporan dari bawahan dapat digunakan oleh
atasan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan
Pada prinsipnya,
penulisan laporan evaluasi tidak berbeda dengan penulisan laporan penelitian
pada umumnya, baik dalam sistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan,
hanya bahasa serta tatatulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami
karena para pembaca laporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat
pendidikan dan pengalaman.
Prinsip penulisan pelaporan
: Karena laporan dapat digunakan
sebagai alat komunikasi, akan
menjadi sebuah komunikasi yang efektif bila pelaporan dapat memenuhi
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a). Harus lengkap,
artinya data dan fakta dalam laporan haruslah lengkap;
b). Harus jelas,
artinya jelas, bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang untuk
ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda, dengan kata lain
interprestasi harus sama dan ini berlaku untuk semua pembaca informasi dalam
sebuah pelaporan;
c). Harus benar/
akurat, artinya bahwa sebuah pelaporan dengan data dan fakta yang salah dapat
menuntun pembaca untuk membuat suatu keputusan yang salah, Jadi kebenaran dan
keakuratan pelaporan sangat diperlukan;
d). Harus
sistematis, artinya laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan
sistem pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca.
Laporan yang sistematis juga juga menunjang unsur kejelasan yang sudah
diciptakan oleh unsur-unsur bahasa;
e). Objektif,
artinya penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam
laporannya, harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam menilai
sesuatu;
f). Tepat waktu,
artinya ketepatan waktu penyampaian laporan mutlak diperlukan, karena
keterlambatan pelaporan bisa mengakibatkan keterlambatan dalam pengambilan
keputusan;
Format pelaporan : Format Laporan Evaluasi dalam
prakteknya dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan
maksud/tujuan dari evaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1. Kata
pengantar, daftar isi, pengesahan laporan
2. Pendahuluan,
yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas mengenai
a) Latar
belakang atau alasan dilakukannya evaluasi, sasaran/obyek evaluasi
b) Rumusan masalah dan tujuan
evaluasi
c) Kegunaan
evaluasi.
3. Landasan-landasan
teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.
4. Indikator
dan parameter, serta pengukurannya…………..……………
5. Rancangan
evaluasi yang mencakup:
a)
Populasi dan sample, berikut
penjelasan tenik penarikan sample
b)
Rincian data yang dikumpulkan
c)
Tehnik pengumpulan data
d)
Instrumen evaluasi (biasa disampaikan
dalam bentuk lampiran)
e)
Uji ketepatan dan ketelitian
instrumen evaluasi
f)
Analisis data.
6. Gambaran
umum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dievaluasi
7. Hasil-hasil
evaluasi dan Pembahasan : tampilan dalam
bentuk grafik , gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan dari hasil temuan-temuan /fakta/data , dan diberi kan
penjelasan artinya dan pembahasan secukupnya
8. Kesimpulan
dan saran-saran/rekomendasi.
9. Daftar
pustaka
10. Lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
A.W Van den Ban dan Hawkins (2003) Penyuluhan Pertanian, cetakan ke 6
Kanisius, Yogyakarta.
Dendiatama, (2011), Pelaporan, dendiatama.blogspot.com/.../pengertian-dari-laporan-laporan. Diakses, 1 April 2012
Fernandes, H.J.X (1984) Evaluation of education programs.
National Education Planing Evaluaion and Curiculum Development. Jakarta.
Isaac Stepen & Michael (1984) Hand book in Reasearch and Evaluastion
Second edition Edits Publishers Sandiego California 92107.
Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.
Sebelas Maret University Press, Surakarta.
Mardikanto. T, 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat
Penyuluhan Kehutanan Dephut kerjasama dengan Fakultas Pertanian UNS, Surakarta.
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
BalasHapusTerima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.